Skip to main content

Posts

Showing posts from 2015

BEROBAT KE LUAR NEGERI, BUKAN KARENA GENGSI

Beberapa minggu lalu, saya berkesempatan untuk ngobrol dengan seorang pengusaha keturunan di daerah saya. Bapak ini meskipun rutin berolahraga, tetapi tetap saja dikaruniai diabetes dan penyakit jantung. Maka, salah satu topik hangat yang kami bicarakan adalah penyakit, pencegahan dan pengobatannya. Setelah panjang lebar Beliau berbicara tentang sumber penyakitnya, maka tibalah kami pada pembicaraan bagian pengobatan. "Saya kemarin baru operasi pemasangan ring jantung ke Malaysia, Mas .", begitu kata bapak ini mengawali pembicaraan hal pengobatan. Seperti sebagian dari Anda, saya pun bertanya-tanya tentang jauhnya beliau menjalani operasi. Dalam benak saya, tidak kurang dokter ahli jantung yang paten ada di Indonesia. Pun begitu pula dengan fasilitas, tak perlu ke Jakarta, di seputaran Surabaya saja sudah banyak rumah sakit yang mampu melakukan bedah jantung dengan sukses. Kenapa harus ke Malaysia? "Bukannya apa-apa ya , tapi biaya pengobatan di sana itu j

IF YOU ARE NOT SPY, SHOW YOUR WORK

“Dev, jangan lupa ya, foto acara tadi dipilih, trus ditayangkan di koran. Bila perlu, kita beli penuh sehalaman koran itu!” Begitu kata saya punya Big Boss. Beliau request saya untuk mendokumentasikan dan mempublikasikan apapun kegiatan Beliau dan kantor kami.  Semua, setiap kegiatan difoto, divideokan, dipublikasikan di media cetak dan televisi,  dipigura dan diarsip dengan baik. Malah Beliau (pernah) meminta dibuatkan tim khusus dokumentasi, yang (sayangnya) sampai akhir masa jabatan Beliau, tidak terlaksana karena sesuatu dan lain hal. Dalam hati saya menggerutu, “ini Bapak nggak ikhlas banget sih dalam bekerja, sampai segitunya pekerjaanya minta dicatat dan dipamerkan!”. It was about seven years ago , dan baru belakangan ini saya merasakan perlunya dokumentasi dan publikasi, yang seringnya cuman jadi seksi ecek-ecek didalam setiap kepanitiaan. Dan ini saya bilang penting, bukan karena saya hobi memotret ya, tapi karena ini, Satu, Orang nggak akan selalu tahu

TUTUPNYA LANGGAR KAMI

Pada waktu lampau, terdapatlah sebuah Langgar yang selalu penuh sesak ketika tiba waktu sholat yang lima. Langgar satu-satunya di Desa Mrinthil ini, meskipun kelihatannya kecil tapi mampu menampung sampai enam puluh jamaah. Dari yang tua sampai yang balita, dari perempuan sampai para lelaki, selalu memenuhi semua baris shaf. Anak balita? Ada. Mereka diajak oleh orang tuanya, karena para orang tua ingin mengenalkan dan membiasakan jamaah di Langgar buat anak-anak mereka. Yang balita digandeng, bersebelahan dengan orang tuanya. Anak yang lebih dewasa dijajarkan dibelakang baris dewasa, di depan baris perempuan. Tapi ya itu, namanya juga anak-anak, ramai, salah gerakan, bahkan celotehan pun sudah biasa. Maklum lah, namanya juga anak-anak. Sampai suatu ketika, Pak Tarub, seorang jamaah paruh baya mengeluh kekhusyukannya terganggu. Karena tingkah bocah-bocah balita, yang sering berlari-lari, lalu menaiki punggung bapaknya ketika sujud, dan tersungkur ketika bapaknya duduk. Beliau p