Jaman media sosial adalah jaman berbagi, share bahasa fesbuknya. Apapun bisa dibagi, mulai makanan, aktivitas, sampai hobi. Ketika seseorang men-share sesuatu, kita tak pernah tahu maksud apa yg ada dibelakang kirimannya. Bisa jadi karena ingin pamer, minta perhatian, sekedar berbagi perasaan senang, share info sampai tanpa ada maksud sama sekali pun bisa. Semuanya bisa dibagi, entah baik entah buruk, atau yg abu-abu. Saya masih ingat ketika awal munculnya media sosial banyak sekali orang berdoa distatusnya. Banyak orang mengupload aktivitas sedekahnya. Tak sedikit pula yg mengunggah foto dirinya sedang menuju ke Gereja, Masjid atau bahkan selfie ketika umroh. Lalu bermunculanlah komentar-komentar yg menghardik mereka. "Emang Tuhan punya akun fesbuk, ya? Kok pada berdoa di wall?" Orang-orang baik, yg masih percaya doa pun akhirnya memilih untuk mundur teratur. Status