Sudah tak terhitung berapa kali armada darat itu mengalami kecelakaan. Entah sudah berapa banyak nyawa yg melayang bersama PO fenomenal ini. Tapi tetap saja bus-busnya menjadi idola para pelaju Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Para pelanggannya sepertinya tak pernah surut. Mungkin libur sebentar ketika satu dua busnya celaka dan menewaskan para kru dan penumpangnya. Saya bilang libur sebentar, karena hari-hari berikutnya jumlah penumpangnya kembali seperti sedia kala. Kemarin kami membahas teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow. Entah bagaimana awalnya, kelas metodologi penelitian kami tetiba ngobrol tentang lima lapis kebutuhan dasar manusia berbentuk piramida ini. Kebutuhan yang berawal dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, berlanjut pada kebutuhan kasih sayang, lalu kebutuhan untuk dihargai dan pada puncak piramida diduduki oleh kebutuhan aktualisasi diri. Pembicaraan berfokus agak lama pada lapis kebutuhan kedua, kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan diakhir pemb
Ketika tulisan ini saya buat, babak penyisihan piala dunia antara kesebelasan Maroko versus Portugal baru saja selesai dipertandingkan. Skor akhir 0-1 untuk kemenangan Portugal. Gol satu-satunya itu dicetak oleh Ronaldo ketika menit pertandingan baru menunjukkan angka empat. Gol ini diciptakan Ronaldo dengan sundulan kepala memanfaatkan tendangan penjuru dari sisi kanan pertahanan Maroko. Meski sudah berusia tiga puluhan, untuk urusan gol ternyata Ronaldo memang masih (sangat) tajam. Setidaknya sudah 4 gol dia ciptakan di ajang empat tahunan ini. (Messi?) Setelah gol cepat itu tercipta, Portugal kembali ke strategi semula, tanpa strategi. Entah saya yang tak bisa membaca strategi atau bagaimana, yang jelas saya tak bisa membaca pola permainan Portugal. Bola mampir ke satu pemain, gocek kanan kiri, serahkan ke pemain terdekat, gocek sedikit lalu ujung-ujungnya diintersep pemain Arab Saudi. Duh, geregetan saya dibuatnya. Saya jadi mikir, jangan-jangan memang sengaja dibikin seperti i